Top videos
Bupati Indramayu Nina Agustina melaksanakan Kunjungan Kerja di Kecamatan Sukra sekaligus memberikan bantuan yang sudah direalisasikan berupa sanitasi dan plesterisasi untuk 2 (dua) rumah warga Desa Sumuradem yaitu Sanilem dan Ratiah, dan Mumul warga Desa Sukra yang menerima bantuan biaya hidup.
Bupati Indramayu Nina Agustina memastikan jalan rusak di Kabupaten Indramayu segera dilakukan perbaikan, termasuk jalan di Kecamatan Sukra.
Pada kesempatan itu, Bupati Indramayu Nina Agustina terjun langsung memberi bantuan sosial terhadap korban sebagai upaya untuk pemugaran rumah tidak layak huni (Rutilahu) milik Rasiwen.
Bupati Indramayu, Nina Agustina juga berkesempatan untuk singgah di UPTD SDN 3 Tegal Taman, Desa Tegaltaman, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Senin (10/6/2024).
Selengkapnya indramayukab.go.id
@ninagustina1708
@kemenkominfo
@diskominfojabar
#IndramayuBermartabat🫰🏻
#10ProgramUnggulan
#Dokmaru
#KerjaBaikKerjaNyata
#Indramayu
*DISKOMINFO INDRAMAYU* -- Cuaca cerah dipagi hari Rabu 22 Desember 2021 menjadi momen besar untuk masyarakat Desa Lelea Kecamatan Lelea Kabupaten Indramayu untuk melaksanakan Tradisi Adat Ngarot, sebuah tradisi leluhur yang telah dilaksanakan secara turun temurun.
Kegembiraan masyarakat Desa Lelea sudah terlihat saat mengantar Gadis Ngarot dan Jejaka menuju rumah Kepala Desa (Kuwu) yang kemudian diarak menuju Balai Desa Lelea untuk mengikuti prosesi Adat Ngarot. Ribuan warga tumpah ruah di jalan desa mengiringi jalannya prosesi adat Ngarot.
Pelaksanaan Adat Ngarot tahun ini berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya karena masih dalam kondisi pandemi. Namun demikian tetap tidak menghilangkan kultur dan sakralnya kebudayaan Adat Ngarot tersebut yang sampai saat ini menjadi salah satu kebanggaan masyarakat Kabupaten Indramayu bahkan masyarakat Indonesia.
Bagaimana tidak membanggakan. Pada tahun 2015, Adat Ngarot telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh _United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization_ (Unesco), sebuah Organisasi Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) yang membidangi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan.
Bupati Indramayu, Nina Agustina Da'i Bachtiar turut langsung menyaksikan prosesi Adat Ngarot sampai selesai. Menurutnya, selama mengikuti jalannya Adat Ngarot dirinya merasa terkesan karena baru pertama kali melihat Gadis Ngarot yang merupakan icon Adat Ngarot.
“Ini benar-benar gadis Ngarot-nya, keren banget dan saya baru kali ini melihat dan ini benar-benar budaya kita yang harus kita jaga," katanya.
Masih menurut Nina, Adat Ngarot berada sejak lama di Desa Lelea. Ngarot telah turun temurun diwariskan oleh leluhur dahulu dan berhasil dijaga serta dilestarikan oleh segenap masyarakat Desa Lelea sampai sekarang. Hal itu membuat dirinya tertarik dan kagum.
Ketertarikan dan kekaguman Bupati Nina terhadap budaya Adat Ngarot yang memiliki filosofi positif di masyarakat membuatnya berkeinginan membuat film Ngarot dan telah diputar perdana pada malam puncak peringatan Hari Jadi ke-494 Kabupaten Indramayu pada bulan Oktober 2021 yang lalu.
"Saya merasa tertarik dengan Adat Ngarot ini sampai-sampai saya membuat film dengan Judul ‘Ngarot’. Alhamdulillah filmnya mendapat respon positif dari masyarakat Indramayu,” tambahnya.
Disamping itu belum lama ini dirinya mendapat Anugerah Kebudayaan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat setelah presentasi di depan para juri dengan mengenakan busana Adat Ngarot.
"Penghargaan Anugerah Kebudayaan PWI Pusat ini merupakan bukti nyata bahwa saya tidak hanya tertarik dengan Adat Ngarot, namun ingin Adat Ngarot dikenal semua orang baik nasional maupun Internasional," pintanya.
Dalam sambutannya Nina meminta agar masyarakat memaknai acara Adat Ngarot dengan sebaik-baiknya dengan hanya tidak menjadikannya sebagai acara seremonial belaka. Namun nilai budaya dan filosofinya perlu dijaga dan dilestarikan oleh anak muda Desa Lelea di masa yang akan datang.
"Saya melihat makna Adat Ngarot ini mempunyai makna mendalam terkait gender dikalangan generasi muda. Untuk itu dengan penuh rasa kepercayaan dibalik kegiatan ini saya ingin generasi muda di Desa Lelea dan umumnya Indramayu harus benar-benar menjadi pribadi yang baik dan Bermartabat," harapnya.
Sementara itu Kepala Desa Lelea Raidi menyampaikan, sejarah singkat Adat Ngarot diawali leluhur dahulu bernama Ki Buyut Kapol yang menghibahkan tanah sawah seluas 2 hektar kepada Jejaka dan Gadis Ngarot. Keduanya diminta untuk belajar dan melakukan bercocok tanam padi agar kemudian hari di Desa Lelea bisa masyarakatnya sejahtera melalui ketersediaan pangan.
"Jadi siapapun nanti yang jadi kepala desanya wajib melaksanakan Adat Ngarot. Kenapa wajib, karena sudah ada lahan sawah yang dihibahkan untuk sarana dan untuk kepentingan desa. Nama sawahnya Carik, Carik itu istilah nama lahan sawah yang digarap oleh kepala desa," terangnya.
Kuwu Raidi berharap, budaya Ngarot dapat dilestarikan dan dijaga oleh masyarakat dan tetap terlaksana setiap tahun, siapapun yang menjadi kuwunya maka harus dilaksanakan tradisi tersebut. Raidi menambahkan dirinya mengucapkan terimakasih dan harapan kepada pemerintah daerah untuk memberikan perhatian dan dorongan agar tradisi Ngarot tetap terlaksana melalui inovasi dan mengangkat kembali nama Desa Lelea ini dengan adanya Ngarot.
“Kami masyarakat Desa Lelea sangat bangga dengan Bupati Indramayu yang telah peduli terhadap Adat Ngarot bahkan membuat ‘Film Ngarot’, perantara Ibu Bupati kita ini dikasih Anugerah Kebudayaan PWI Pusat dan ini tentu tingkat nasional,” pungkasnya. (Oyib/MTQ—Tim Publikasi Diskominfo Indramayu).
Sobat Sehat/Healthies, gimana harinya? Semangat terus ya, jangan stres! Kalau stres yang ada kerjaan kamu nanti gak beres-beres. Berbicara soal stres, di sini ada yang punya kebiasaan buruk gak sih kalau lagi stres? Misal, jadi tambah banyak makan atau malah sebalinya. Gak cuma itu aja, tapi banyak nih dampak buruk dari stres itu sendiri.
Simak kembali Soaran Sehat dengan topik “Stres Itu Memengaruhi Kondisi Fisik Kamu, Loh!” bersama narasumber kita ada dr. Lahargo Kembaren, SpKJ - Psikiater, Pusat Kesehatan Jiwa Nasional RS.Jiwa dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor
bumper
citarum
Lagu Indonesia Raya Versi Humas Jabar
Faced with a health emergency after decades of failed clean-up efforts, Jakarta is now stepping in with a seemingly impossible goal: make the Citarum's water drinkable by 2025. The World Bank declared it the most-polluted river in the world a decade ago, a description widely picked up by media and environmentalists. It regularly appears on most-polluted lists alongside India's Ganges river, the Mississippi river in the United States and China's Yellow river. Research has shown it has alarming levels of toxic chemicals, including 1,000 times more lead than the US standard for safe drinking water.
Subscribe Now For Latest Updates- https://tinyurl.com/lbw8nze
BUPATI - PRAMUKA BANTU KORBAN GEMPA CIANJUR
Kaleidoskop Pembangunan Kota Sukabumi Tahun 2022 - Part 2
Memperingati HPN 2020, Gerakan Pungut Sampah (GPS)
#GakRN_GakKEREN #RNProHD #diskominfo
bumper
citarum
Every year huge areas of Jakarta are flooded as heavy rain forces the district's 900 rivers to overflow. The Indonesian government wants to stop that with a multi-million-dollar programme to widen rivers to better handle the annual deluge of rain. However, the scheme means families who have lived their entire lives near rivers will have to move. Al Jazeera's Nicole Johnston reports from Jakarta.
Sambutan Ketua Kwarcab Indramayu pada Launching Program Kepramukaan AYUTVCC
Penasaran dengan hal-hal menarik apa saja yang bisa kamu jelajahi di kota Banjar? berikut merupakan lima keistimewaan Kota Banjar yang dibuat oleh InJabar
Selamat datang di video profil Kota Cimahi, sebuah kota kecil yang memiliki pesona luar biasa di Jawa Barat, Indonesia. Bergabunglah dengan kami dalam petualangan ini untuk mengeksplorasi pesona kota militer yang dikenal dengan nuansa hijau yang menenangkan.
Kota Cimahi memiliki sejarah yang kaya, yang berakar dari masa kolonial Belanda hingga masa kemerdekaan Indonesia. Anda akan melihat jejak-jejak sejarah yang masih melekat kuat di beberapa bangunan dan situs bersejarah yang indah.
Sahabat Dikbud tentu sudah sering mendengar tentang Kurikulum Merdeka, kan? Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk memberikan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik. Kurikulum Merdeka juga fokus pada penguatan pendidikan karakter, salah satunya melalui projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5).
Pada Siniar Silaturahmi Merdeka Belajar episode khusus Bulan Merdeka Belajar, Kemendikbudristek mengangkat tema “Serunya Kurikulum Merdeka”. Tema siniar ini akan membahas mengenai aspek-aspek penguatan dan implementasi Kurikulum Merdeka dari sudut pandang guru dan peserta didik.
Simak bincang-bincang mengenai keseruan implementasi Kurikulum Merdeka bersama guru SMP Lazuardi Al Falah, Depok, Pak Muhammad Ariefin; guru SD Negeri 04 Cawan, Jakarta, Bu Rut Pratiwi; dan Duta SMA Provinsi Jawa Barat dari SMA Global Prestasi, Bekasi, Adyra Rachellyn Arkossand; yang dimoderatori oleh Bu Ari Wahyuni, guru SD Muhammadiyah Condongcatur Yogyakarta.
#MerdekaBelajar
#KurikulumMerdeka
#Hardiknas2024
Ikuti informasi pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi melalui kanal berikut:
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: Kemdikbud_RI
Instagram: kemdikbud.ri
Facebook: Kemdikbud.RI
YouTube: KEMENDIKBUD RI
---
Sampaikan pengaduan, saran, atau masukan melalui Unit Layanan Terpadu Kemendikbudristek di http://ult.kemdikbud.go.id/
bumper
test upload dari lokasi pertemuan.