Lakukan Safari Kebhinekaan Di IndramayuHabib Luthfi Minta Maknai Lagu Indonesia Raya
DISKOMINFO INDRAMAYU -- Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya yang akrab disapa Habib Luthfi bersama Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum dan Bupati Indramayu Nina Agustina Da'i Bachtiar beserta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Indramayu melaksanakan Safari Kebhinekaan, di Masjid Agung Indramayu, Kamis (10/3/2022).
Safari Kebhinekaan yang mengangkat tema “Meneguhkan Persatuan dan Kesatuan Dalam Kebhinekaan” ini juga dihadiri Intelkam Polda Jawa Barat, Danrem 063 Sunan Gunung Jati, Ketua DPRD Indramayu, Para Kepala Perangkat Daerah di lingkungan Kabupaten Indramayu, Ketua MUI Indramayu, Ketua Ormas Islam, Tokoh Agama dan Lintas Agama Kabupaten Indramayu.
Anggota Wantimpres Maulana Habib Luthfi bin Ali bin Yahya menyampaikan, Safari Kebhinekaan dilaksanakan di Kabupaten Indramayu ini memiliki makna dan tujuan, sehingga bukan hanya sekedar kegiatan seremonial semata, melainkan perlu dimaknai melalui kegiatan ini sebagai menguatkan persatuan bangsa serta untuk cinta tanah air.
“Safari Kebhinekaan pasti ada alasannya, tidak sembarangan kita melangkah atau sekedar melihat kejadian. Mengapa, karena akhir-akhir ini merosotnya rasa nasionalisme, merosotnya rasa cinta bangsa dan rasa tanah air. Sehingga kita mudah digoyahkan dan sebagainya. Sehingga sejauh manakah kita bertanggungjawab bukan menjadi seremonial,” katanya.
Menurutnya, Safari Kebhinekaan tidak dijadikan kegiatan seremonial semata seperti menyanyikan lagu Indonesia Raya yang hanya diperdengarkan atau dinyanyikan dan wajib berdiri tegak disertai sikap hormat, melainkan perlu memaknai setiap lirik yang dinyanyikan dengan penuh rasa nasionalisme.
“Meski menyanyikan lagu Indonesia Raya seminggu sekali atau hanya mengikuti upacara, tapi tanggung jawab rasa memiliki “handarbeni” dalam lagu Indonesia Raya yang kita Ikrar kan “Indonesia Tanah Airku” menjadi bekal untuk tantangan bangsa ke depan,” tambahnya.
Sementara itu Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, Safari Kebhinekaan ini tiada lain untuk mempersatukan rakyat Jawa Barat dengan beragam agama, dengan berbagai macam kepercayaan. Mengingat, agama bukan hanya modal spiritual dalam kehidupan tetapi agama bisa dijadikan modal sosial untuk membangun kesejahteraan.
“Kita bisa bersatu, kita bisa bersama-sama karena memang dengan bersatu dan kebersamaan kita akan menjadi sebuah kekuatan," katanya.
Uu menambahkan, hasil riset orang Amerika yang menetap selama 3 bulan di Jawa Barat menyebutkan penduduk Jawa Barat memiliki 3 karakter yang pertama Ramah Kepada Pendatang, menerima siapapun yang datang dan tidak dibeda-bedakan suku apapun, agama apapun sehingga siapapun yang datang di Jawa Barat merasa betah. Kemudian karakter ke dua masyarakat Jawa Barat adalah Gotong Rotong. Sementara yang ke tiga, masyarakat Jawa Barat memiliki karakter Religius. Ketiga karakter ini merupakan modal untuk membangun Jawa Barat menuju Jabar Juara Lahir Batin.
Ditambahkan Uu, Indonesia berdasarkan Pancasila dan lahirnya Pancasila hasil kesepakatan antar umat bergama, kesepakatan antar ormas, kesepakatan antar suku dan kesepakatan antar lintas generasi. Dengan demikian, Pancasila menjadi alat persatuan, alat kesatuan dan alat kebersamaan untuk membangun masyarakat yang saling menghormati sesama untuk semakin meneguhkan rasa cinta tanah air Indonesia.
“Saya atas nama Jawa Barat menyambut baik kegiatan yang dihadiri Abah Luthfi dalam rangka membangun persatuan dan kesatuan ini dan mudah-mudahan ada efek domino lebih baik," terangnya. (Oyib/MTQ—Tim Publikasi Diskominfo Indramayu)